Besok udah November aja loh! Cepet banget kayanya baru kemaren ngerayain tahun baru sama mereka. Baru aja kayanya ngerayain ulang tahun ke 17 hehe tapi memang waktu berlalu begitu cepat ;')
Masih teringat juga dengan sangat amat jelas gimana tahun lalu di bulan yang sama hari yang sama bener-bener jadi awal dari sebuah awal yang baru buat gue. Awal yang baru...
Thursday, October 31, 2013
Wednesday, October 30, 2013
Pain
I can't ever feel where my heart is. I try and so damn hard to try but it never fade away. It never even a little go away. Even a step. I hate this and i hate that. I just want to be happy with or without you. But it seems God want to test me more. He wants to created me to be fireproof. :')
Monday, October 28, 2013
Sunday, October 27, 2013
Part 7
Ia benar-benar harus keluar dari lingkaran ini. Entah apa yang akan ia lakukan, tapi langkah pertama sudah ia lakukan dan setidaknya hal jujur yang bisa ia katakan adalah, ia sedang tidak baik-baik saja. Ia sangat tidak baik-baik saja dan butuh lelaki itu. Ia tidak tau mengapa ia melakukan hal ini padahal banyak orang mengatakan mereka sangat serasi dan sudah sangat melengkapi satu sama lain.
Tetapi, kadang memang kenyataan tidak seperti yang semua orang harapkan. Ketika kau berharap semua akan berjalan baik-baik saja tetapi Tuhan berkata lain dan inilah yang sedang Emma hadapi. Kenyataan pahit yang harus ia tanggung sendiri, tanpa Alvin harus tahu.
Tetapi, kadang memang kenyataan tidak seperti yang semua orang harapkan. Ketika kau berharap semua akan berjalan baik-baik saja tetapi Tuhan berkata lain dan inilah yang sedang Emma hadapi. Kenyataan pahit yang harus ia tanggung sendiri, tanpa Alvin harus tahu.
Wednesday, October 23, 2013
Part 6
New York tampak manis di awal November pagi ini. Semua orang bersantai di rumah menikmati hari libur dengan keluarga mereka dan hanya terlihat beberapa mobil yang melaju di jalan tepat di bawah apartemen Alvin. Well, semua orang tampak bahagia hari ini.
Tetapi bagi Alvin, hari ini adalah hari lain saat ia harus bisa bertahan. Hari lain dimana matahari kembali bersinar. Ya, 8 bulan sudah semenjak kejadian itu. Kejadian yang benar-benar menorehkan luka dan meninggalkan bekas. Kejadian yang membuat Alvin berpikir hidup tiada artinya. Kejadian yang menyakiti hatinya.
Dia.
Monday, October 21, 2013
Part 5
Matahari siang ini cukup membakar kulit Alvin. Ia benar-benar tidak tahan dan ingin segera sampai di cafe tempat Janet menunggu. Sudah hampir 20 menit ia berusaha berjalan tanpa menabrak di tengah ramainya jalur pejalan kaki di New York. Terik matahari pun tak dapat menghentikan langkah mereka yang didesak perut lapar. Jam makan siang. Jam semua karyawan tumpah di jalanan, termasuk dirinya.
"Harusnya aku membawa mobil. Ah, perempuan itu. Menyusahkan saja."
***
"Harusnya aku membawa mobil. Ah, perempuan itu. Menyusahkan saja."
***
Sunday, October 20, 2013
Move On Quote
There will always be a 'lie' in believe, an 'end' in friend, and an 'over' in lover
Dear heart, please fall in love when you're ready, not when you're lonely
I try to think in positive ways. I read so many sentences that make my mind think, I shouldn't do that from beginning or I have to throw the trash into the garbage and never take it back again. But when my brain think 'you have to forget it!' Then my damn heart think, 'you have to forgive and see their kindness to you.' So how can I go? This two won't cooperate with me. They never on the same side with me! How dare you -_-
Anyone ever feel this kind of feeling? I do.
Saturday, October 19, 2013
Part 4
Ting tong. Ting tong. Ting tong.
"Sayang!"
Alvin berusaha membuka matanya. Siapa sih yang berani membunyikan alarm sebanyak itu sepagi ini? Menyebalkan.
"Ini masih pukul 7 pagi dan aku butuh tidur..."
Alvin terus menerus mengerang dan berusaha menggapai gagang pintu apartemennya. Kalau ia bukan orang penting aku akan segera...
"Sayang!"
가지마.. :'(
I just don't know how to beg again. Even i say "jebal jebal jebal" million times you won't hear that.
I'm tired of this. So damn tired. I don't even know how to cut this off. To end this quickly.
Even the world say "No" but i still consist with my heart with "Maybe".
I just don't know how.
I'm tired Lord.
I'm tired of this. So damn tired. I don't even know how to cut this off. To end this quickly.
Even the world say "No" but i still consist with my heart with "Maybe".
I just don't know how.
I'm tired Lord.
거짓말.
제발 떠 나지마.
제발 떠 나지마.
너를 만나고 싶어. 너를 그리워. :(
Friday, October 18, 2013
Part 3
Ruangan kantor Alvin bisa dibilang cukup besar. Terdapat jendela kaca yang berada di belakang mejanya dengan pemandangan menghadap ke jalanan sibuk kota New York, ukiran dinding yang dihiasi dengan ornamen minimalis, dan tentu saja tertera jelas Alvin bukan pegawai biasa.
"Permisi Pak. Boleh saya masuk?"
"Oh ya silahkan. Ada apa tergesa-gesa seperti ini Gina?"
"Saya hanya ingin memberitau bapak, rapat akan dimulai dalam 5 menit."
"Oh. Baiklah. Ya saya sudah tau. Terima kasih kamu boleh keluar."
Gina. Gina Evans. Wanita paruh baya dengan rambut hitam sebahu. Tubuhnya proporsional dengan berat mungkin 50kg dan tinggi 165cm. Wajah asian yang kental, sangat jarang terlihat apalagi ketika berada di Amerika seperti ini. Ia sangat menawan untuk ukuran wanita sebayanya.Mengapa aku menilainya?
Alvin mengetuk-ngetuk jam tangannya. Berpikir bagaimana rapat kali ini dapat membuat para donatur mau menyumbang untuk proyek pembangunan rumah anak-anak yatim.
"Ahh.. Sungguh ini memusingkan. 2 menit lagi dan aku belum mendapat ide yang bagus. Haruskah aku membatalkannya saja?"
Tiba-tiba Gina masuk ke dalam ruangan dan ia mengatakan semua donatur sudah hadir, rapat akan segera dimulai. Alvin hanya bisa menghela napas. Okey, kita lihat kemampuanku membujuk mereka.
***
Well seperti yang diharapkan, rapat berjalan lancar dan hampir semua donatur menandatangi perjanjian. Diberi bakat berbicara yang luar biasa sangatlah menguntungkan Alvin. Tak heran ia menjadi direktur utama dari perusahaan terbesar di New York tersebut.
"Hey! Sepertinya aku tau dirimu. Kau yang berhenti saat lampu sudah hijau tadi kan!"
Alvin kaget setengah mati. Ia memutar badan dan melihat... Oh my.
"Eh? Iya itu tadi saya.."
"Hahaha. Mukamu langsung pucat seperti itu. Panggil saja Janet, jangan panggil ibu. Lagian peristiwa tadi sudah saya lupakan juga kok."
Janet?
***
to be continued
Tuesday, October 15, 2013
Part 2
Hari ini Alvin berangkat ke kantornya seperti biasa. Menjalani rutinitas sehari-harinya. Yahh.. Hari Senin yang sangat biasa. Kemacetan menemaninya sepanjang perjalanan. Sampai akhirnya ia mendengar lagu yang diputar di radio.
Seketika Alvin langsung saja menoleh dan mengganti channel radio tersebut. Apa yang telah kupikirkan.. Ini aneh. Ya, aku aneh.
Sembari kembali memacu mobilnya, sesekali Alvin menoleh ke arah radio playernya. Ingin ia mendengar lagu itu kembali. Ia rindu dengan suara itu. Suara yang selalu membawanya ketenangan hatinya..
"Do you hear me.. I'm talking to you.. Across the water.. Across the deep, blue ocean.."
Seketika Alvin langsung saja menoleh dan mengganti channel radio tersebut. Apa yang telah kupikirkan.. Ini aneh. Ya, aku aneh.
Sembari kembali memacu mobilnya, sesekali Alvin menoleh ke arah radio playernya. Ingin ia mendengar lagu itu kembali. Ia rindu dengan suara itu. Suara yang selalu membawanya ketenangan hatinya..
Part 1
"Apa yang sedang kau pikirkan?"
"Ah tidak.. bukan apa-apa. Nah, kenapa sekarang kau belum tidur?"
"Tidak apa.. aku hanya menunggumu. Anak-anak sudah tidur dan sebaiknya kita tidur karena esok mungkin akan menjadi hari terberatmu sayang."
"Kau duluan saja. Aku ingin menonton tv dulu." Alvin mengusap kepalanya. Membuatnya tidak bisa memaksanya tidur lagi.
"Baiklah haha. Aku tidur dulu ya. Selamat malam."
Seulas senyum tersungging di pipinya. Jane pun tertidur ketika suaminya mematikan televisi dan mengambil foto. Foto seseorang yang sangat ingin dia jumpai.
"Someday I hope I can love the way you love me... "
The Vow
I really do love that sentence like seriously. Sometimes i think, did i do the right thing? did i do what suppose i do? Because everyday, everyhours, every minutes, every seconds.. I'm struggling with myself. Like idiot.
This film, The Vow, tells you how can love withstand the mental problem. The girl forgot her short memories with the one she really love. And the boy struggled so much to make her remember. Again. Too much heart break, too much sadness the boy has to handle. I cried when I saw the boy like... why i have to do this? why my girl has to forget me and remember her ex fiancee?
I also struggled so much with my own... I have to face the truth. Am I the only one who have this feel? I hope he also has it.
:')
Sunday, October 13, 2013
Wednesday, October 9, 2013
Tuesday, October 8, 2013
First 8
Here it comes. The first 8. Yet I know there will be another 8 for the next month, and month, and month.. and it will be a year.
I feel like damn. I can pass this. Too easy. It's just about a day. Another day without him.
But why.. There always another mind to think? Another feel spread out? W H Y? ;(
But why.. There always another mind to think? Another feel spread out? W H Y? ;(
Subscribe to:
Posts (Atom)