Part 2

Hari ini Alvin berangkat ke kantornya seperti biasa. Menjalani rutinitas sehari-harinya. Yahh.. Hari Senin yang sangat biasa. Kemacetan menemaninya sepanjang perjalanan. Sampai akhirnya ia mendengar lagu yang diputar di radio.

"Do you hear me.. I'm talking to you.. Across the water.. Across the deep, blue ocean.."

Seketika Alvin langsung saja menoleh dan mengganti channel radio tersebut. Apa yang telah kupikirkan.. Ini aneh. Ya, aku aneh. 

Sembari kembali memacu mobilnya, sesekali Alvin menoleh ke arah radio playernya. Ingin ia mendengar lagu itu kembali. Ia rindu dengan suara itu. Suara yang selalu membawanya ketenangan hatinya..
***

"Hei! Aku punya lagu bagus loh! Mau dengar tidak?"
"Lagu apa? Ahh aku sedang malas. Ada pertandingan MU melawan Chelsea di televisi sekarang.."
"Ahh hanya 3 menit! Dengarkan ya?"
"Okey okey baiklah.."
"Tetapi kau jangan tertawa ketika aku bernyanyi!"
"Iya.. Aku tidak akan tertawa."
Dengan wajah berseri-seri, ia mengambil gitar dan menyunggingkan senyumnya untuk Alvin lalu terdengar suaranya yang merdu menyanyikan lagu Lucky, nyanyian Jason Mraz.
"...Lucky I'm in love with my bestfriend. Lucky to have been where I have been. Lucky to be coming home again.."
Senyum Alvin muncul tanpa bisa ia cegah. Ia tau lagu ini untuk dia dari seseorang yang benar-benar ia sayang. Sahabatnya sendiri. Cinta pertamanya.

***
Tiiiiiiiiiin. Tiiiiiiiiiiiiin.
Suara nyaring klakson mobil di belakang mobilnya membuat Alvin terkejut. Ia baru sadar ternyata lampu sudah hijau sejak... kapan?
"HEI! Cepatlah aku sedang terburu-buru!"
Alvin melirik ke spion mobilnya. Seorang perempuan. Tidak bisakah ia menunggu sejenak saja? 
Segera Alvin menjalankan mobilnya dan mengeluarkan tangannya melalui jendela mobil yang menandakan okey aku segera jalan. Masa bodoh dengan perempuan itu, penghancur mood saja. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat semakin brutalnya pengendara mobil di zaman ini. 
"Haaah. Yang penting aku harus segera sampai di kantor."

***
to be continued